Monday, February 21, 2011

delegasi Indonesia kecurian data DPR Akan Meminta Klarifikasi Menhan

Beginilah kita yang selalu menganggap remeh isi komputer kita. Masih saja mengelak dengan mengatakan bahwa data yang dicuri bukanlah data penting, menunjukkan betapa terbatasnya wawasan tentang nilai dari data dan informasi. Data apapun yang dicuri menunjukkan keteledoran atau menganggap remeh pentingnya data. Dan jika data itu tidak penting, maka
tidak penting juga penggunaan komputer / gadget oleh para delegasi.
Komputer dan gadget bukan hanya sekedar aksesori, tetapi sebagai alat bantu dalam pekerjaan. Nilai dari data dan informasi di dalam komputer jauh lebih mahal daripada nilai komputer / gadget itu sendiri, terlebih jika pengguna / pemilik dari gadget / komputer itu adalah delegasi sebuah negara. Tx
DPR Akan Meminta Klarifikasi Menhan: "Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan, tidak ada data militer Indonesia yang hilang di Korea Selatan. 'Yang hilang atau dicuri laptop staf Menteri Perindusterian,' kata Djoko .


Djoko menjelaskan, komputer jinjing yang hilang antara lain berisi rencana enam koridor kerja sama ekonomi RI-Korsel yang akan dikembangkan untuk mendukung percepatan pembangunan di Indonesia.


'Tawaran serupa sebelumnya telah dilakukan kepada Jepang dan India,' jelas Djoko.


Seperti diwartakan media lokal Korsel, mengutip polisi setempat, insiden terjadi di Hotel Lotte, kawasan Sogong-dong, tidak jauh dari Balaikota Seoul, tempat kelima puluh orang anggota delegasi Indonesia menginap. Tiga orang pelaku, dideskripsikan dua pria dan seorang wanita berwajah Asia, membobol masuk kamar VIP tempat korban menginap di lantai 19.


Menurut salah seorang penyidik dari Kantor Polisi Namdaeum, saat kejadian, Rabu (16/2) sore, para petugas pengamanan internal rombongan tidak ada yang berjaga di hotel karena mendampingi rombongan dalam kunjungan."

No comments:

Post a Comment